text berjalan

"Assalamu'alaikum"

Senin, 01 Oktober 2012

geng motor 2

Bogor Tiga ledakan misterius mengegerkan Perumahan Yasmin, Kelurahan Curugmekar, Kecamatan Bogor Barat, Selasa (04/09/2012) malam. Rupanya, sumber ledakan dari petasan raksasa yang dibakar oleh para pengendara motor liar.

Ledakan pertama terdengar sekitar pukul 21:00. Kemudian disusul ledakan kedua sekitar pukul 23:00 dan kemudian ledakan terakhir sekitar pukul 23:30.

Jajaran Aparat Polsek Bogor Barat yang kemudian menerjunkan tim patroli langsung melakukan penyisiran. Diketahui, ledakan bersumber dari petasan yang dinyalakan para pelajar yang hendak menggelar balap liar di Jalan Abdullah Bin Nuh, Yasmin.

"Setelah kami sisir, ternyata petasa berukuran sekitar diameter 50 sentimeter diledakkan dipinggir jalan," ungkap Anggota Patroli Polsek Bogor Barat Briptu Dede S, kepada para wartawan.

Meski polisi tidak berhasil menciduk pelaku peledakan, polisi hingga dinihari masih berjaga di lokasi kejadian untuk mengantisipasi ledakan susulan.

Sementara, beberapa warga perumahan Yasmin baik dari sektor 1 hingga 7 mengaku kaget mendengar ledakan yang mengakibatkan kaca rumah bergetar tersebut.

"Kami kaget pas ada ledakan, harusnya anak-anak geng motor itu diamankan," ungkap Nardi(45), warga Kampung Cijahe, RT4 RW10, Kelurahan Curugmekar Kecamatan Bogor Barat, saat ditemui di lokasi kejadian.

tangkap 4 geng motor

REPUBLIKA.CO.ID,KARAWANG--Jajaran Kepolisian Sektor Karawang Kota menahan empat orang anggota geng motor di tempat dan waktu yang berbeda, Kamis, karena diduga melakukan pengeroyokan kepada seorang penjual pulsa di wilayah jembatan layang pabrik es Karawang.

"Dari hasil pemeriksaan, aksi pengeroyokan itu dilakukan para tersangka karena tersinggung atas sikap korban yang dianggap kasar ketika melayani konsumen atau pembeli," kata Kapolsek Karawang Kota, Kompol Sunyoto, saat dihubungi di Karawang, Kamis.

Dikatakannya, penangkapan keempat tersangka itu dilakukan jajaran Polsek Karawang Kota setelah memperoleh informasi dan laporan dari masyarakat yang menyebutkan bahwa korban dikeroyok oleh sekelompok orang geng motor. Atas dasar itulah, pihaknya langsung melakukan penyelidikan sekaligus menangkap para pelaku, pada Selasa (25/9).

Dalam tempo kurang dari 24 jam, empat dari enam pelaku berhasil ditangkap dan kini mereka ditahan di rumah tahanan Polsek Karawang Kota. Sedangkan dua orang lainnya, yakni Much dan Hendrik hingga kini masih dalam proses pengejaran anggota.

Korban pengeroyokan itu sendiri yang merupakan penjual pulsa di wilayah jembatan pabrik es, Jupri bin Tayub(43), warga Kampung Jatibaru, Kelurahan Tanjungpura, Kecamatan Karawang Barat, Karawang. Hingga kini korban masih terbaring di Rumah Sakit Bayukarta Karawang.

Sementara keempat tersangka yang ditahan adalah Firmansyah Ramdani, warga Kampung Poponcol, Kelurahan Karawang Kulon, Kecamatan Karawang Barat. Selanjutnya Triana Lesmana (19) warga Sadamalun Kelurahan Nagasari, Kecamatan Karawang Barat.

Tersangka lainnya ialah Ade Triana alias Kolay (21) warga Kampung Jatirasa Tengah, Kelurahan Karangpawitan, Kecamatan Karawang Barat dan Yogi Supriatna alias (21), warga Kampung Sadamalun, Karawang.

Kini keempat pelaku sedang menjalani masa penahanan di ruang tahanan Polsek Karawang Kota. Sedangkan barang bukti berupa satu potongan besi sepanjang 30 centimeter dan senjata GIR termasuk dua unit sepeda motor, Satria FU Nopol T-5731-FV dan Mio Putih nopol T-6950-FO sudah disita untuk dijadikan sebagai barang bukti.

Atas perbuatannya, keempat pelaku dijerat dengan pasal 170 KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara.

geng paling di takuti

TEMPO.CO, Jakarta - Geng motor tengah menjadi sorotan akhir-akhir ini. Pengeroyokan yang melibatkan kelompok pengendara motor dan oknum tentara terjadi hampir tiga pekan terakhir. Polisi dan militer sampai harus menggelar operasi khusus bagi pengendara motor. Data Indonesia Police Watch mengungkapkan setiap tahun lebih dari 60 orang tewas karena ulah geng motor. Sebanyak 65 orang tewas pada tahun lalu akibat geng motor.

Berita tentang geng motor membuat kita teringat langkah yang diambil Kepolisian Bandung. Pada Desember 2010, saking merepotkan, empat geng besar: XTC, Brigezz, GBR, dan Moonraker dibubarkan Kepolisian Resor Bandung. Keempat kelompok ini membubarkan diri dalam sebuah deklarasi di Lapangan Tegallega, Bandung. Mereka berubah menjadi organisasi kemasyarakatan dan klub otomotif resmi. Namun, ceritanya berubah di lapangan. XTC, geng terbesar, masih sulit dibubarkan. Pada Mei 2011, anggota XTC ditangkap karena menyerang dan merusak di Bogor.

Dari sekian banyak geng motor Jakarta dan Bandung, ada beberapa kelompok yang paling ditakuti.

Y-GEN atau Young Generation

Geng ini memiliki slogan “Don’t Make Us Angry”. Geng ini berdiri sejak tahun 1990-an di Jakarta. Para pengguna motor bercerita di milis-milis bahwa Y-Gen tidak ubahnya kelompok begal motor. Biasanya mereka konvoi sebanyak puluhan hingga ratusan motor setelah lewat jam 12 malam. Konvoi dimulai dari sekitar markas Y-Gen di daerah Tanjung Priok, dilanjutkan ke Sunter Mall, Kemayoran,  Yos Sudarso, Senayan, Sudirman, Kuningan, Menteng, Senen, Pramuka, kemudian kembali ke Priok. Konvoi Y-Gen biasanya juga masuk Tol Plumpang. Banyak cerita, jika Y-Gen konvoi lebih baik menghindar. Ketika iring-iringan Y-Gen berpapasan dengan motor lain, motor langsung diambil paksa.

Geng motor Y-Gen punya beberapa ciri yang khas. Mereka biasanya konvoi tidak safety riding alias konvoi tanpa pakai helm dan spion serta mematikan lampu. Usia anggota Y-Gen rata-rata ABG, sekitar SMP-SMA. Motor anggota geng beda dengan klub motor. Y-Gen mengendarai bermacam merek. Namun, mesin sudah ditrondol dengan suara knalpot racing. Jika sedang konvoi, kelompok ini tidak takut pada polisi. Beberapa komunitas biker mempunyai pengalaman melihat kawanan geng Y-Gen merampok pengendara mobil yang sedang parkir. Namun, polisi tidak bisa mencegahnya.

PACINKO

Pacinko tenar dengan sebutan Pasukan Cina Kota. Kebanyakan anggota geng ini adalah anak keturunan Tionghoa. Pacinko didirikan oleh Johny Indo. Pada era 70-80-an, Pacinko ditakuti geng-geng motor. Anggota Pacinko sekarang sudah uzur. Namun, Pacinko telah melahirkan geng-geng motor lain. Sebut saja Gamshi atau Gabungan Anak Muda Berprestasi yang jago ngetrek, MGZT (Mangga Besar Anak Ibliz), Hanoman, Aligator, dan Green Eagle. Dari sejumlah geng bentukan Pacinko, hanya Wild Boys yang berbeda. Sebagian besar anggotanya bukan keturunan Tionghoa.

Geng bentukan Pacinko biasanya bermusuhan dengan Y-GEN. Ada juga NSR (Night Sons Racing) yang berkawan dengan Y-GEN. NSR sering konvoi dengan Y-GEN keliling Jakarta. Satu saran bila berpapasan dengan Pacinko: menghindar.

XTC (Exalt to Coitus)

Exalt to Coitus artinya kurang lebih ''menyenangi segala sesuatu tentang seks''. Namun, sekarang berganti menjadi Exalt to Creativity. XTC dibentuk pada 1987 oleh tujuh orang siswa SMA swasta Bandung. Lambang XTC, lebah membawa samurai. Semboyan  XTC: "Loe asik gw santai, loe usik gw bantai." Anggota XTC sekitar 5 ribu di Jawa Barat dengan pusat di Bandung.

Untuk menjadi anggota XTC, calon anggota harus mengikuti penggojlogan di Lembang. Biasanya calon akan diuji ketahanan fisik seperti ditendang, diinjak, dan dipukul. Selanjutnya diadakan tes mengendarai motor ke rumah tanpa rem. Kegiatan lainnya konvoi, adu balap, dan kriminal, seperti penodongan.

Brigezz

Dibentuk pada 1980-an oleh siswa SMA 7 Bandung dengan singkatan Brigadir Seven. Lama-kelamaan, anggota dan kekuasaan daerah Brigezz semakin luas. Pada 1999, nama geng berubah menjadi Brigadir Gestapu. Awal mula Brigess hanya adu balap liar, tetapi berubah menjadi tindakan kriminal. Brigezz menguasai Jalan Lengkong Besar dan Kecil, lalu Sudirman. Untuk menjadi anggota, calon wajib memiliki ketrampilan bermotor. Calon juga diuji dengan aksi mengundang bahaya dan meminum darah.

Polisi pernah menemukan dokumen tentang doktrin angota Brigezz. Ada tiga doktrin, yaitu musuhi polisi, lawan orang tua, dan berlaku jahat di tengah malam.

tni dan geng motor

JAKARTA, KOMPAS.com — Dugaan keterlibatan oknum anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam aksi kekerasan geng motor di Jakarta beberapa waktu lalu akhirnya terkuak juga. Panglima Kodam Jaya Mayor Jenderal Waris mengakui bahwa ada empat orang anggotanya yang terlibat aksi brutal itu.
Kini keempat orang tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polisi Militer (POM) TNI. "Kami masih melakukan pengusutan. Yang jelas, anggota kami sudah ada empat orang yang ikut-ikutan," ujar Waris seusai acara Silaturahmi TNI-Polri di Hotel Sahid, Jakarta, Kamis (19/4/2012). Waris mengatakan, keempat orang itu terkait aksi brutal geng motor di delapan lokasi kejadian di Jakarta Utara dan Jakarta Pusat pada 13 April 2012.
Aksi kekerasan geng motor di Jakarta akhir-akhir ini bermula dari peristiwa tewasnya kelasi Arifin, staf khusus Panglima Armada Kawasan Barat TNI AL, di Jalan Benyamin Sueb, Pademangan, Jakarta Utara, pada 29 Maret 2012. Setelah peristiwa ini, aksi pembalasan terjadi pada 7 April 2012. Puluhan pria berbadan tegap dan berambut cepak yang mengendarai sepeda motor menyerang kelompok pemuda di SPBU Shell di Jalan Danau Sunter Utara, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Dalam peristiwa itu, satu orang tewas bernama Soleh dan tiga orang rekannya mengalami luka berat.
Penyerangan berlanjut pada 8 April 2012 di Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran, Jakpus. Dalam peristiwa ini, empat orang mengalami luka bacok setelah diserang kelompok pesepeda motor yang mencoreng pipinya dengan cat warna putih. Kejadian serupa juga berulang pada Jumat (13/4/2012) dini hari, ratusan pria dengan menggunakan helm dan sepeda motor menyerang pemuda di delapan lokasi di wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Pusat. Sebanyak delapan orang terluka dan satu orang tewas atas nama Anggi Darmawan.

Aksi geng Motor 1

VIVAnews - Kasus pengeroyokan yang dilakukan geng motor di Jakarta masih didalami penyidik Polda Metro Jaya. Polisi menduga aksi lanjutan yang terjadi secara beruntun merupakan aksi balas dendam.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, aksi brutal anggota geng motor di Jakarta sampai tiga kejadian. Aksi pertama pada 31 Maret 2012, dan menyebabkan satu orang meninggal dunia.

"Korban atas nama Arifin, dia anggota TNI Angkatan Laut, pangkatnya Klasi. Kejadiannya di Pademangen, Jakarta Utara," ujar Rikwanto, Selasa 10 April 2012.

Ditambahkan Rikwanto, setelah kejadian tanggal 31 Maret, kemudian terjadi lagi aksi lanjutan pada 7 April 2012 dan menewaskan satu orang bernama Soleh. Korban ditemukan tergeleak di SPBU Shell, Danau Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Selain Soleh, ada dua korban lagi yang mengalami luka berat.

Kejadian terakhir pada 8 April 2012, di Jalan Raya Benjamin Sueb, Kemayoran, Jakarta Pusat. Dalam kejadian ini, lima orang mengalami luka tusuk dan satu motor dibakar.

"Untuk tanggal 7-8 April itu aksi balas dendam. Masih dilakukan pendalaman untuk korban pertama dan kedua, karena kejadiannya bersamaan sekitar pukul 02.00-03.00 WIB dini hari," jelas Rikwanto.

Saat ini, Polda Metro Jaya dengan Polres Jakarta Utara dan Jakarta Pusat membentuk tim untuk menyelidiki aksi saling serang kelompok geng motor ini. Sebagai tindakan preventif langsung dilakukan patroli pada lokasi tempat balap liar. Sementara mengenai siapa pelakunya, polisi sudah menemui titik terang dan segera dilakukan upaya penangkapan. "Saksi-saksi di lapangan sudah ada yang diperiksa," kata dia.

Dihubungi terpisah, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Angkatan Laut, Laksamana Untung Suropati, membenarkan bila dalam aksi geng motor, Klasi Satu (KLS) Arifin adalah anggotanya. Arifin bertugas sebagai staf di Mako Armabar.

Terkait dengan keterlibatan rekan-rekan Arifin yang diduga melakukan aksi balas dendam, Untung membantahnya. Menurutnya, kejadian tersebut memang beruntun, tetapi bukan kejadian lanjutan.

"Kalau dibilang lanjutan tidak tepat juga. Kalau lanjutan, abis kejadian meninggal pasti hari itu juga ada aksi balasan," kata Untung.

Sementara itu, pelaku yang diduga memiliki ciri-ciri badan tegap, rambutnya cepak dan sebagainya, lanjut Untung, itu merupakan suatu hal yang kebetulan sama. (umi)