JAKARTA, KOMPAS.com — Dugaan keterlibatan oknum
anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam aksi kekerasan geng
motor di Jakarta beberapa waktu lalu akhirnya terkuak juga. Panglima
Kodam Jaya Mayor Jenderal Waris mengakui bahwa ada empat orang
anggotanya yang terlibat aksi brutal itu.
Kini keempat orang
tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polisi Militer (POM) TNI. "Kami
masih melakukan pengusutan. Yang jelas, anggota kami sudah ada empat
orang yang ikut-ikutan," ujar Waris seusai acara Silaturahmi TNI-Polri
di Hotel Sahid, Jakarta, Kamis (19/4/2012). Waris mengatakan, keempat
orang itu terkait aksi brutal geng motor di delapan lokasi kejadian di
Jakarta Utara dan Jakarta Pusat pada 13 April 2012.
Aksi
kekerasan geng motor di Jakarta akhir-akhir ini bermula dari peristiwa
tewasnya kelasi Arifin, staf khusus Panglima Armada Kawasan Barat TNI
AL, di Jalan Benyamin Sueb, Pademangan, Jakarta Utara, pada 29 Maret
2012. Setelah peristiwa ini, aksi pembalasan terjadi pada 7 April
2012. Puluhan pria berbadan tegap dan berambut cepak yang mengendarai
sepeda motor menyerang kelompok pemuda di SPBU Shell di Jalan Danau
Sunter Utara, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Dalam peristiwa itu, satu
orang tewas bernama Soleh dan tiga orang rekannya mengalami luka berat.
Penyerangan
berlanjut pada 8 April 2012 di Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran, Jakpus.
Dalam peristiwa ini, empat orang mengalami luka bacok setelah diserang
kelompok pesepeda motor yang mencoreng pipinya dengan cat warna putih.
Kejadian serupa juga berulang pada Jumat (13/4/2012) dini hari,
ratusan pria dengan menggunakan helm dan sepeda motor menyerang pemuda
di delapan lokasi di wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Pusat. Sebanyak
delapan orang terluka dan satu orang tewas atas nama Anggi Darmawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar